REALITA PENYEBUTAN NAMA ALLAH
PADA AGAMA-AGAMA DI TIMUR TENGAH DAN RELEVANSINYA BAGI UMAT KRISTEN DI INDONESIA
A. Dasar Pemikiran
Era tahun 2000 umat Kristiani di Indonesia digemparkan oleh sekelompok orang yang menolak penyebutan “Allah” bagi orang-orang Kristen dan mengafirmasi penyebutan “YAHWEH” bagi orang Kristen. Beragam argumentasi diajukan guna memperkuat paham tersebut. Memang secara paham kelompok tersebut tidak berkembang dengan pesat tetapi hingga kini mereka terus bergerak mempengaruhi orang-orang Kristen bahkan sempat mengganggu hubungan kedua agama di Indonesia. Karena itu ada sisi yang perlu dicermati terkait fenomena tersebut. Sisi itu adalah keterbatasan umat Kristen mendapatkan asupan informasi kehidupan Kristiani di Timur-Tengah dan hubungan antar agama-agama di Timur-Tengah. Hal ini berdampak pada kesenjangan relasi dan komunikasi antar umat beragama di Indonesia. Perlu diingat bahwa Timur-Tengah merupakan tempat lahirnya agama-agama besar di dunia.
Bertolak dari hal tersebut maka perlu bagi umat Kristiani di Indonesia mendapatkan informasi seluas-luasnya mengenai “REALITA PENYEBUTAN NAMA ALLAH PADA AGAMA-AGAMA DI TIMUR-TENGAH DAN RELEVANSINYA BAGI UMAT KRISTEN DI INDONESIA.” Hal tersebut sangat bermanfaat: 1) Bagi kepentingan dogmatis dan praktis kehidupan umat Kristen di Indonesia. 2) Semakin terbukanya relasi dan komunikasi serta terpeliharanya kerukunan antar umat beragama.
GITJ Banyutowo sebagai salah satu bagian dari umat Kristen di Indonesia secara khusus sebagai salah satu bagian integral sinode GITJ merasa terpanggil untuk memberi kontribusi nyata dengan menyelenggarakan seminar mengenai hal tersebut di atas dengan tema “REALITA PENYEBUTAN NAMA ALLAH PADA AGAMA-AGAMA DI TIMUR TENGAH DAN RELEVANSINYA BAGI UMAT KRISTEN DI INDONESIA.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar